Jumat, 25 Maret 2011

TUGAS 3 smt 4

1.      Pengertian produsen
Produsen adalah orang yang menghasilkan barang dan jasa untuk dijual dan dipasarkan. Dalam memasarkan barang – barang dagang dan juga jasanya biasanya produsen menawarkan harga yang relatif lebih murah karena prudusen merupakan agen – agen langsung yang banyak dicari oleh orang – orang khususnya para pedagang untuk membeli barang dagangan yang nanti akan mereka jual kembali tetapi dengan harga yang relatif lebih mahal.

2.      Fungsi-fungsi produksi
Fungsi produksi adalah suatu bagian fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat pemakainya. Bagian produksi dalam menjalankan tugasnya tidaklah sendirian akan tetapi bersama-sama dengan bagian-bagian lain seperti bagian pemasaran, bagian keuangan serta bagian akuntansi. Oleh karena itu haruslah diadakan koordinasi kerja agar semua bagian dapat berjalan seiring dan seirama dan dapat dihindarkan benturan – benturan kepentingan antar bagian dalam perusahaan.

Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002) .

Fungsi-fungsi operasi yang akan dibahas di sini meliputi;
1) perencanaan dan desain produk
2) perencanaan kapasitas produk
3) perencanaan layout pabrik
4) Perencanaan Layout Mesin-mesin Pabrik
5) Perencanaan Bahan Baku

3.      Macam-macam biaya
a.      Total Fixed Cost (ongkos total tetap) adalah jumlah ongkos yang tetap yang tidak dipengaruhi oleh tingkat produksi. Contoh penyusutan, sewa, dsb. Biaya total (TFC) tidak tergantung pada kuantitas output (Q), sedangkan biaya variabel total bergantung pada kuantitas output.
b.      Total Variabel Cost ( ongkos variabel total ) adalah jumlah ongkos-ongkos yang dibayarkan yang besarnya berubah menurut tingkat yang dihasilkan. Contoh ongkos bahan mentah, tenaga kerja dan sebagainya.
c.       Total Cost (ongkos total) adalah penjumlahan antara ongkos total tetap dengan ongkos total variabel. TC = TFC + TVC
d.      Averege Fixed Cost ( ongkos tetap rata-rata ) adalah ongkos tetap yang dibebankan untuk setiap unit output. AFC = (TFC / Q)*Q. Biaya tetap rata-rata (AFC) menurun secara kontinyu sampai mendekati garis horisontal, karena AFC = TFC/Q
e.      Averege Fixed Cost (ongkos variabel rata-rata) adalah ongkos variabel yang dibebankan untuk setiap unit output. AVC = TVC/Q
f.        Averege Total Cost (ongkos total rata-rata) adalah ongkos produksi yang dibebankan untuk setiap unit output. ATC = TC / Q
g.      Marginal Cost (ongkos marginal) adalah tambahan atau berkurangnya ongkos total karena bertambahnya atau berkurangnya satu unit output. MC = ∆TC / ∆Q = ∆TVC / ∆Q

4.      Penerimaan / Keuntungan
a.      Total penerimaan (Total Revenue, TR)
Adalah penerimaan total produsen yang diperoleh dari hasil penjualan outputnya. Total penerimaan diperoleh dengan memperhitungkan output dikalikan harga jualnya.
TR = P × Q
b.      Penerimaan rata-rata (Average Revenue, AR)
Adalah penerimaan produsen per unit dari output yang di jualnya.

AR = TR / Q = PxQ / Q = P
Berdasarkan rumus diatas maka AR sama dengan harga jual output per unit.

c.       Penerimaan Marginal (Marginal Revenue, MR)
Adalah kenaikan dari total penerimaan yang disebabkan oleh tambahan penjualan satu unit output. 
MR = ΔTR / ΔQ =  TRn – TRn-1 / Qn – Qn-1


TUGAS 2 smt 4


1.      Pengertian perilaku konsumen
Perilaku konsumen adalah proses dan aktivitas ketika seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Untuk barang berharga jual rendah (low-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan mudah, sedangkan untuk barang berharga jual tinggi (high-involvement) proses pengambilan keputusan dilakukan dengan dengan pertimbangan yang matang

2.      Pendekatan Kardinal dan Ordinal
A. Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya. Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada nindividu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium natau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.

B. Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua) macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama.

3.      Definisi elastisitas
Menurut M. Suparmoko dan Maria R. Suparmoko, elastisitas menunjukan tanggapan dari variabel tidak bebas karena adanya perubahan dalam variabel bebas tertentu. Besarnya koefisien elastisitas ini ditunjukkan oleh perbandingan antara presentase perubahan dalam variabel tidak bebas dan presentase perubahan bebas yang mempengaruhinya.

4.      Macam-macam elastisitas
Dalam hal permintaan atau penawaran akan suatu barang/jasa terdapat 3 macam elastisitas, yaitu:
-          Elastisitas permintaan/penawaran karena perubahan harga
-          Elastisitas permintaan/penawaran karena perubahan pendapatan
-          Elastisitas permintaan/penawaran karena perubahan harga lain yang mempunyai hubungan dengan barang/jasa yang dibicarakan.

Minggu, 13 Maret 2011

TUGAS 1 smt 4


1.       Definisi ekonomi & masalah pokok
Ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang berhubungan dengan produksi, distribusi, pertukaran, dan konsumsi barang dan jasa. Istilah "ekonomi" sendiri berasal dari kata Yunani οἶκος (oikos) yang berarti "keluarga, rumah tangga" dan νόμος (nomos), atau "peraturan, aturan, hukum," dan secara garis besar diartikan sebagai "aturan rumah tangga" atau "manajemen rumah tangga." 

Masalah pokok perekonomian terbagi menjadi 2 aliran yaitu aliran KLASIK dan aliran MODERN.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan kepada 3 permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi dan masalah konsumsi.

Sedangkan para ahli ekonomi modern sepakat bahwa dengan sumber daya yang tersedia, paling sedikit ada 3 masalah pokok yang dihadapi setiap perekonomian yaitu:
a.       Barang dan jasa apa yang akan dproduksi? (What?)
b.       Bagaimana cara memproduksi (How?)
c.       Untuk siapa barang atau jasa dihasilkan? (for Whom?)

2.       Sistem perekonomian
Sistem ekonomi adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk menjawab secara tuntas masalah apa, bagaimana & untuk siapa barang diproduksi. Menurut buku yang saya baca, ada 4 sistem perekonomian, yaitu:
1.       Sistem Ekonomi Tradisional
2.       Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)
3.       Sistem Ekonomi Pasar (Kapitalis / Liberal)
4.       Sistem Ekonomi Campuran

3.       Pengertian permintaan & penawaran dan hukum permintaan & penawaran
Permintaan bisa disebut juga dengan jumlah produk (baik barang maupun jasa) yang diinginkan dan mampu dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga selama jangka waktu tertentu dan hal lain dianggap konstan. Dan penawaran adalah sejumlah barang atau jasa yang ditawarkan oleh penjual (produsen) pada berbagai tingkat harga dan dalam waktu tertentu (per hari, per minggu, per bulan, per tahun).

Hukum PERMINTAAN menjelaskan bahwa antara harga dan jumlah barang yang diminta berbanding terbalik. Artinya, bila harga naik akan menyebabkan jumlah barang yang diminta turun, dan sebaliknya bila harga turun akan menyebabkan jumlah barang yang diminta naik.

Sedangkan hukum PENAWARAN menyatakan hubungan antara harga barang/jasa dengan jumlah yang ditawarkan positif. Artinya, bila harga naik, maka jumlah yang ditawarkan juga naik. Demikian pula sebaliknya jika harga turun maka jumlah yang ditawarkan juga mengalami penurunan.

4.       Faktor yang mempengaruhi penawaran & permintaan
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
-          Pendapatan konsumen
-          Harga barang yang berkaitan
-          Selera
-          Intensitas kebutuhan (tingkatan kepentingan)
-          Harapan di masa yang akan datang

Faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran:
-          Biaya produksi
-          Teknologi yang digunakan
-          Harapan mendapatkan laba
-          Harapan di masa yang akan datang

5.       Metode penentuan harga
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.

2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.

3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.