Minggu, 11 Maret 2012

Soft-skill (Tulisan 2)

Soft Skills adalah seperangkat kemampuan yang mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dengan orang lain. Secara garis besar soft skills bisa digolongkan kedalan dua kategori yaitu intrapersonal dan interpersonal skill. Intrapersonal skill (ketrampilan dalam mengatur dirinya sendiri ) mencakup self awarenes, self confident, self assessment, trait & preference, emotional awareness dan self skill (improveman, self control, trust, worthiness, time management, proactivity, conscience). Sedangkan interpersonal skill (Ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain) mencakup social awareness (political awareness, developing others, leveraging diversity, service orientation, empathy) dan social skill (leadership, influence, communication, conflict management, cooperation, team work, synergy).      
   
Dalam lingkup dunia kerja saat ini, sumber daya manusia yang unggul tidak hanya memiliki kemampuan hard skills saja melainkan juga memiliki kemampuan dalam aspek soft skillsnya. Berdasarkan penelitian di Harvard University Amerika Serikat ternyata keberhasilan seseorang di masyarakat tidak ditentukan semata-mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skills) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dan orang lain atau yangdisebut sebagai soft skills. Penelitian ini mengungkapkan bahwa kesuksesan hanya ditentukan sekitar 20% oleh hard skills dan 80% oleh soft skills. Menurut Setditjend Dikti (2010) Sarjana lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih sulit bersaing dengan lulusan luar negeri. Bukan dari sisi keilmuan atau kemampuan akademisnya, melainkan softskill mereka yang payah. Kelemahan mahasiswa kita justru dalam hal non teknis seperti kemampuan berbicara di depan umum, rasa percaya diri, interaksi terhadap perubahan yang cepat, inisiatif, kerjasama etika, leadership dan hal lainnya. Pernyataan tersebut tentunya juga menggambarakan kemampuan lulusan sarjana di bidang keperawatan dimana para stakeholders mengakui kemampuan mereka secara akademis, akan tetapi masih belum memuaskan dari segi soft skillnya.

Macam-macam softskill :

1. Inisiatif

Inisiatif dekat hubungannya dengan kepeloporan. Para pelopor adalah pribadi-pribadi yang memiliki kekuatan inisiatif kerja yang menembus ruang-ruang waktu. Inisiator seringkali mengawali kerjanya dari kritik terhadap realitas.

2. Kemauan
Kemauan adalah kata kunci dari segala sukses Punya bakat dan ilmu tidak akan membuat kita sukses. Keinginan harus disertai dengan tindakan untuk mewujudkannya. Bukan hanya sekedar ingin tetapi harus mau dan berusaha memperjuangkannya.

3. Komitmen
Sesuatu yang melampaui segala bentuk perbedaan, perselisihan dan pertengkaran. Ia tidak dapat dihancurkan oleh kekurangan, kelemahan maupun keterbatasan lahiriah.

4. Motivasi

Sebuah alasan atau dorongan seseorang untuk bertindak. Alasan atau dorongan itu bisa datang dari luar maupun dari dalam diri. Sebenarnya pada dasarnya semua motivasi itu datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah pemicu munculnya motivasi tersebut.

5. Kreativitas

Proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada. Dari sudut pandang keilmuan, hasil dari pemikiran kreatif (kadang disebut pemikiran divergen) biasanya dianggap memiliki keaslian dan kepantasan, tindakan membuat sesuatu yang baru.

6. Komunikasi

Suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.

7. Berfikir kritis

Suatu aktifitas kognitif yang berkaitan dengan penggunaan nalar. Belajar untuk berpikir kritis berarti menggunakan proses-proses mental, seperti memperhatikan, mengkategorikan, seleksi, dan menilai / memutuskan.

8. Mandiri

Melakukan perencanaan hidup dengan baik, bertanggung jawab, dengan sadar akan resiko setiap melakukan sesuatu, dan tanpa campur tangan orang lain. Mandiri juga berarti mengetahui dan memahami mana yang benar dan yang salah, jadi bisa menentukan sikap dengan berlandaskan pemikiran dan pengetahuan sendiri, tanpa dibumbui atau dipengaruhi orang lain. Mandiri itu pada intinya tidak mudah minta belas kasihan pada orang lain.

9. Integritas diri

Suatu pemahaman tentang terwujudnya perkembangan yang seimbang dan sinergis atas berbagai dimensi diri. Terwujudnya perkembangan diri pribadi secara utuh, tanpa satu pun aspek atau dimensi yang terabaikan.

10. Disiplin

Kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk kepada keputusan, perintah dan peraturan yang berlaku. Dengan kata lain, disiplin adalah sikap menaati peraturan dan ketentuan yang telah ditetapkan tanpa pamrih. 



Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar